Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
sumber:
https://i1.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2018/08/Jakarta-Skyline-from-Bund.jpg?resize=678%2C381&ssl=1
https://i1.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2018/08/Jakarta-Skyline-from-Bund.jpg?resize=678%2C381&ssl=1
Perkembangan Kependudukan
Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Sejak Kemerdekaan
Indonesia telah mengalami 6 kali sensus
penduduk sejak kemerdekaan, yaitu sensus penduduk tahun 1961, 1971, 1980, 1990,
2000, dan yang terakhir 2010. Sebelum kemerdekaan Indonesia juga pernah
melakukan sensus penduduk pada tahun 1920 dan 1930. Pada tahun 1920 jumlah
penduduk Indonesia mencapai 34,3 juta jiwa dan di tahun 1930 jumlah penduduk
Indonesia mencapai 60,7 juta jiwa.
Pada sensus 2010, laju pertumbuhan penduduk
Indonesia termasuk dalam golongan sedang. Namun, ada kecenderungan laju
pertumbuhan penduduk Indonesia menurun yang berarti sedang ialah ciri
kependudukan negara maju pada umumnya.
II. Dampak Positif Pertumbuhan Penduduk
- Tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
- Bertambahnya kebutuhan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang jumlah dan jenis usaha lokal.
- Meningkatnya investasi atau penanaman modal sebab semakin banyak kebutuhan manusia.
- Meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa untuk memenuhi kebutuhan.
III. Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk
- Meningkatnya angka penangguran
- Meningkatnya angka kemiskinan
- Bertambahnya limbah dan polusi
- Kesehatan masyarakat semakin menurun
- Berkurangnya lahan untuk pertanian dan pemukiman
Upaya Indonesia untuk Mengendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk
Upaya yang terkait untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk Indonesia yakni terselenggarakannya program KB (Keluarga Berencana). Program tersebut mulai terlaksana pada tahun sekitar 1970. Awalnya, progam tersebut banyak ditentang oleh masyarakat sebab adanya anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. Dan akhirnya dari hasil kerja keras semua pihak membuahkan hasil kalau angka pertumbuhan penduduk mulai berkurang sejak progam tersebut mulai diadakan.Tujuan dari program KB adalah tidak hanya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga memperbaiki kesejahteraan ibu, anak, dan kelurga, serta mengurangi angka kelahiran dan menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa.Mobilitas Penduduk di Indonesia
Dalam perkembangannya, masyarakat Indonesia melakukan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lainnya, atau bisa disebut dengan mobilitas. Perpindahan tersebut bisa berupa pindah dari desa ke kota, antarprovinsi, antarpulau, bahkan juga bisa ke negara lainnya.
- UrbanisasiUrbanisasi adalah perpindahan suatu penduduk dari desa ke kota. Istilah ini sebenarnya menjelaskan proses berubahnya ciri atau suasana suatu desa lalu menjadi ciri atau suasana suatu kota.Faktor pendorong berpindahnya penduduk ke kota, antara lain sebagai berikut:
- Terbatasnya sarana hiburan di desa
- Terbatasnya lapangan kerja
- Terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan di desa
- Terjadi bencana bencana alam di desa, seperti banjir, tanah longsor, dll.Selain itu, juga ada faktor penarik penduduk berpindah ke kota, diantaranya ialah:
- Penghasilan di kota jauh lebih besar dibandingkan di desa
- Sarana dan prasarana pendidikan yang lebih mencukupi
- Sarana dan prasarana hiburan yang lebih mencukupi
- Jumlah dan peluang pekerjaan di kota lebih banyak dan bervariasi.
- TransmigrasiTransmigrasi adalah perpindahan penduduk antar-provinsi di Indonesia. Tujuannya untuk menyebarkan penduduk yang padat di suatu daerah ke daerah yang jarang penduduk. Transmigrasi telah dilakukan pada masa penjajahan Jepang dan setelah Indonesia merdeka.Di zaman penjajahan Jepang, Jepang mengadakan trans-migrasi dari Jawa ke Lampung. Jumlah penduduk yang dipindahkan berjumlah 1.867 keluarga atau 7.399 jiwa. Transmigrasi tersebut dimaksudkan untuk mobilisasi tenaga kerja ke perkebunan di luar jawa atau yang disebut Romusha.Di zaman setelah Kemerdekaan, pemerintah melakukan transmigrasi melalui beberapa periodesasi, yaitu 1945-1950, 1950-1968, 1969-1974, 1974-1979, 1979-1984, 1984-1989, 1989-1994, 1994-1999, 1999-2000, 2001-2003, 2004-sekarang. Daerah yang dituju makin luas tidak hanyak ke Lampung, tetapi juga ke berbagai wilayah di Indonesia.
B. Perkembangan Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang terpenting
bagi kelangsungan hidup bangsa karena tidak mungkin ada satu bangsa yang mampu
mencapai kemajuan tanpa menggunakan pendidikan sebagai dasar utamanya.
- Perkembangan Pendidikan pada Awal KemerdekaanPada zaman penjajahan, kesempatan memperoleh pendidikan bagi anak – anak Indonesia sangatlah minim. Dari banyaknya anak – anak di Indonesia, hanya sedikit yang menikmati bangku sekolah. Akibatnya, kebanyakan masyarakat Indonesia masih buta huruf. Maka dari itu, Ki Hajar Dewantoro dijadikan sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan oleh pemerintah setelah Indonesia merdeka. Beliau hanya menjabat sebagai menteri selama 3 bulan. Pendidikan pada masa awal kemerdekaan terbagi menjadi 4 tingkatan, yaitu pendidikan rendah, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah ke atas, dan pendidikan tinggi.
- Perkembangan Pendidikan pada Masa Orde BaruPada masa orde baru, muncullah sebuah konsepsi pendidikan yang dikenal dengan sekolah pembangunan. Konsepsi ini dicetuskan oleh Mashuri S.H selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan dari konsepsi ini yakni para siswa dikenalkan macam – macam jenis pekerjaan dan juga lingkungan kerja. Hal ini dimaksudka supaya mereka dapat memberikan jasa mereka melalui karyanya. Mereka tidak sekedar diberi teori – teori tentang pembelajaran, namun juga dikenalkan sejumlah perkerjaan yang menurut mereka cocok sesuai dengan bakat masing – masing dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang akan mereka hadapi.Adapun juga memberikan kesempatan belajar yang lebih luas, pemerintah melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar. Setelah adanya Inpres tersebut, presiden pun menjadikan sekolah dasar berkembang pesat. Selain itu, pemerintah juga mengadakan program Pemberantasan Buta Huruf pada tanggal 16 Agustus 1978, Program Wajib Belajar pada tanggal 2 Mei 1984, dan Program Gerakan Orang Tua Asuh.
- Perkembangan Pendidikan pada Masa ReformasiPemerintah di masa Reformasi telah melaksanan amanat UUD 1945 dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang – kurangnya 2% dari Anggaran Pendapat Belanja Negara (APBN). Pemerintah juga memberikan kesempatan yang cukup luas bagi perumusan kebijakan – kebijakan baru yang bersifat refomartif dan revolusioner. Pemerintah pada masa reformasi melakukan 3 kali perubahan kurikulum
- Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)Pada pelaksanaan kurikulum ini, para siswa diminta untuk aktif untuk mendapatkan informasi sedangkan guru hanya bertugas sebagai fasilitator. KBK memfokuskan pada ketercapaian kompetensi siswa baik dari individual maupun klasikan.
- Kurikulum Berbasis Satuan Pendidikan (KTSP)KTSP pun tidak jauh berbeda dengan KBK, tetapi ada yang menonjol antara perbedaan dari kedua kurikulum tersebut, yaitu mengacu pada desentralisasi sistem pendidikan yang terletak pada penyusunannya dan kewenangan.
- Kurikulum 2013Dalam kurikulum ini, para siswa diharuskan untuk aktif bertanya, menalar, menyimpulkan, dan mengomunikasikan informasi dalam kegiatan pembelajaran.
Perkembangan budaya sebenarnya sudah
terjadi sejak Indonesia belum Merdeka. Banyak seniman yang melakukan perjuangan
dengan menggukan karyanya, seperti lukisan, puisi, dan prosa. Contohnya, Raden
Saleh yang menggunakan lukisan yang menggambarkan penderitaan yang diderita
oleh rakyat Indonesia dan kekejaman dari para penjajah Belanda.
Setelah Indonesia Merdeka, perkembagan
budaya terus meningkat. Pada masa ini, karya yang lagi melambung ialah seni
sastra dan lukis. Lalu banyaknya muncul seniman – seniman, seperti Ismail
Marzuki, Chairil Anwar, Basuki Abdullah, Affandi, dll yang menggunkan karya
seni mereka sebagai menggambarkan kemerdekaan Indonesia serta kejayaan bangsa
Indonesia di masa depan.
Memasuki masa orde baru, Perkembangan
budaya diarahkan kepada usaha – usaha yang bisa memperkuat kepribadian sosial,
kebanggaan, dan kesatuan nasional. Maka dari itu, diadakannya peningkatan
pembinaan serta pengembangan seni secara luas melalui sekolah bahkan organisasi
– organisasi seni, dsb. Upaya – upaya yang dilakukan untuk menjamin dan
meneruskan warisan budaya dan seni, antara lain mencakup usaha investarisasi,
dokumentasi, dan penelitian warisan budaya nasional, pembinaan, dan juga
penjagaan peninggalan – peninggalan purbakala.
Masa reformasi, upaya melestarikan budaya
Indonesia terus dilakukan, yaitu dengan cara mendaftarkan budaya – budaya asli
Indonesia ke UNESCO supaya tidak dipikir yang aneh – aneh oleh pihak lain.
- Perkembangan Ekonomi pada Awal KemerdakaanPada awal kemerdekaan, perkembangan ekonomi di Indonesia masih belum stabil. Hal ini dikarenakan banyaknya masalah – masalah ekonomi yang terjadi saat itu, seperti permasalahan inflasi yang terlalu tinggi ( hiperflansi) dan blokade laut yang dilakukan Belanda.
- Permasalahan InflasiInflasi terjadi karena mata uang Jepang yang beredar tak teratur. Pemerintah saat masa itu belum bisa menyatakan bahwa mata uang Jepang tidak berlaku, sebab belum mempunyai mata uang sendiri sebagai penggantinya. Akibatnya kas negara kosong, pajak dan bea masuk sangat kecil.
- Blokade LautBlokade laut yang dilakukan Belanda terjadi pada bulan November 1945. Blokade laut ini menyebabkan barang – barang yang diekspor tidak bisa diterima oleh negara tetangga maupun barang – barang yang diimpor oleh negara lain tidak bisa diterima oleh Indonesia karena blokade ini menutup pintu keluar-masuk perdagangan Indonesia. Tujuannya untuk menjatuhkan perekonomian Indonesia.
- Perkembangan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinPada masa ini, perekenomian di Indonesia lagi dilanda oleh berbagai masalah, seperti beban ekonomi dan keuangan yang harus ditanggung Indonesia yang telah disetujui dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), defisit keuangan dan usaha mengubah struktur ekonomi nasional yang macet. Masalah perekonomian yang muncul ini pun akhirnya menumbuhkan adanya upaya untuk mengatasi permasalahan ekonomi, diantaranya adalah Gunting Syariffudin, Sistem Ekonomi Gerak Benteng, Nasionalisasi De Javasche Bank, Sistem Ekonomi Ali-Baba, Devaluasi Mata Uang Rupiah, dan Mengeluarkan Deklarasi Ekonomi.
- Perkembangan Ekonomi pada Masa Orde BaruPada masa orde baru, program ekonomi pemerintah lebih tertuju pada permasalahan kepada upaya penyelamatan ekonomi nasional, yang terpenting adalah upaya mengatasi permasalahan inflasi, keuangan negara, dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Akhirnya, pemerintah membuat kebijakan program jangka pendek dan jangan panjang.
- Program Jangka PendekProgram jangka pendek ini dalam rangka penyelamatan ekonomi nasional yang diwujudkan dengan rehabilitasi dan stabilititasi ekonomi. Di tahun 1966, tingkat inflasi mencapai 650%. Hingga akhirnya, pemerintah tidak dapat melakukan pembangunan dengan cepat, tapi sayangnya pemerintah harus melakukan program stabilitasi dan rehabilitasi ekonomi terlebih dahulu.Setelah dilakukannya rehabilitasi dan stabilitasi ekonomi, akhirnya tingkat inflasi yang awalnya 650% menjadi reda 120% pada tahun 1967. Keadaan ekonomi pun makin membaik sampai tahun 1969 dan pemerintah siap untuk melaksanakan program jangka panjang.
- Program Jangka PanjangProgram jangka panjang yang dilakukan oleh pemerintah pada masa orde baru diwujudkan dengan adanya pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang (25 tahun). Pembangunan ini dilakukan dalam periodik 5 tahunan, yang disebut dengan Pelita(Pembangunan Lima Tahunan). Program tersebut terjadi pada tanggal 1 April 1969-1 Maret 1974, 1 April 1974-31 Maret 1979, 1 April 1979-31 Maret 1984, 1 April 1984-31 Maret 1989, dan yang terakhir 1 April 89-31 Maret 1994.
- Perkembangan Ekonomi pada Masa Reformasi
Pada tahun 1997, Indonesia dilanda krisis
keuangan dan terus berlanjut pada tahun – tahun berikutya. Nilai tukar rupiah
terhadap dolar amerika menjadi lemah yang dari Rp. 2.500,00 menjadi naik Rp.
15.000,00. Melemahnya nilai tukar rupiah merupakan pemicu terjadinya krisis
ekonomi. Banyak perusahaan dalam negeri yang melakukan pinjaman kepada luar
negeri. Dan perusahaan – perusahaan pun memutuskan untuk melakukan penghematan
atau menghentikan kegiatan usaha.
E. Perkembangan
Politik
- Perkembangan Politik pada Awal KemerdekaanPada awal kemerdekaan, situasi politik di Indonesia masih mencari bentuknya. Hal ini ditandai dengan berbagai perubahan yang terjadi pada masa itu. Pada awal kemerdekaan, politik Indonesia meliputi hal – hal yang dilakukan untuk mencari bentuknya, antara lain:
- Pembentukan Struktur Yang Lengkap, meliputi pengesahan UUD 1945, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pembagian Wilayah Indonesia, Pembentukan Kementrian, Pembentukan Komite Nasional Indonesia, Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
- Perubahan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS)
- Indonesia Kembali Menjadi Negara Kesatuan
- Perkembangan Politik pada Masa ReformasiOrde baru merupakan masa yang dipresideni oleh Soeharto. Soeharto mempunyai sejumlah legalitas, salah satunya yang dikeluarkan adalah Surat Perintah 11 Maret 1966(Supersemar). Masa orde baru berlansung dalam masa transisi yang singkat, yaitu antara tahun 1966-1998. Keadaan politik Indonesia pada masa orde baru meliputi hal – hal sebagai berikut.
- Penataan Stabilitas Politik dengan Membubarkan PKI dan Organisasi Massanya
- Penyederhanaan Partai Politik
- Pemilihan Umum
- Peran Ganda(Dwifungsi) ABRI
- Perkembangan Politik pada Masa Reformasi
Comments
Post a Comment